MWawasan, Solok (Sumbar)~Bripka Maihendri, SH bhambin Polsek Sungai Lasi tiba-tiba menjadi pusat perhatian media terutama awak media di Solok.
Bahkan, sejumlah pemberitaan telah berkembang di beberapa media online dan cetak.
Perbuatan baik mantan Banit lantas Polres Solok Kota itupun berdampak viral dijejaring sosial facebook setelah berita terkait dirinya terekpos.
Imformasi yang diterima Media wawasan, bantuan sosial berupa bedah rumah itu diterima Somani(83) warga miskin penyandang tuna netra, warga Jorong Hambang Nagari Indudur, Kecamatan IX Sungai Lasi, Kabupaten Solok.
Bahan bangunan bantuan bedah rumah dari Bripka Maihendri telah disalurkan Rabu(27/9) lalu.
Bhabim tersebut turut turun bergoro, Sabtu kemaren (30/9).
Turut hadir dihari pertama bergoro bersama masyarakat Kasat Bimas Polres Solok Kota AKP Itsburman dan Kapoksek Sungai Lasi AKP Afrides Roema beserta jajaran. Namun dalam goro bedah rumah itu tidak tampak kehadiran lansung Wali Nagari Indudur dikarenakan ada kegiatan lain.
Kakek Samuni dan Isterinya Saniar mengaku bersyukur dengan bantuan bedah rumah yang diterimannya.
Menurutnya, mimpi memperbaiki rumah sudah lama ia inginkan. Namun karena untuk makan sehari-hari saja susah bagaimana pula untuk membangun rumah yang ditempati yang kondisinya tidak layak huni.
Wawasan yang berada dilokasi saat terjadi pembongkaran dan dimulainya goro melihat bangunan milik Somani memprihatinkan. Hampir sebahagian kayu bangunan sudah lapuk dimakan usia.
"Somani pantas menerima bantuan bedah rumah, " ujar warga setempat.
Menurut warga, Somani dipondoknya hanya hidup berdua dengan isterinya. Mantan qarin itu menyambung hidup sehari-hari bergantung kepada telur 5 ekor bebek yang dimilikinya.
" Dulu isteri kakek, Saniar masih kuat bekerja. Tapi setahun belakang fisik nenek sudah menurun. Maklum usia nenek Saniar sudah semakin senja lebih setengah abad, 68 tahun, " terang warga
Menurutnya, kakek Samuni hanya bisa dirumah saja sejak 5 tahun yang lalu sejak mengalami kebutaan. " Samuni dulunya qarin, " tambah warga lain.
Sebut warga, Samuni dan Saniar memiliki dua anak laki-laki. Keduanya merantau ketanah rencong aceh.
Samuni tidak bisa berharap banyak kepada anak. Karena kedua anaknya diperantauan hidupnya belum Ada yang mapan.
" Dua anaknya hidupnya juga susah diperatauan. Meski kadang-kadang anak nya kalau ada reski kirim uang," . Ungkap adik Saniar.
Sementara itu, Bripka Maihendri kepada wawasan mengatakan bantuan rumah bedah yang diberikan kepada keluarga Samuni murni uang pribadinya yang perolehnya dari hasil memelihara ratusan itik bertelur sebagai usaha sampingan.
Dikatakannya, beternak itik sudah 4 tahun digelutinya. Dari hasil usaha jual telur itik pulalah yang ditabung, sebahagian reskinya di bagi untuk kakek Somani.
" Ada uang tabungan sedikit dari hasil telur itik yang sudah saya tabung sejak lama, " ujarnya.
Lanjutnya, Ia dilahirkan dari bapak petani yang hidupnya susah. Sebelum menjadi bhayangkara polri, setelah menamatkan sekolah tingkat atas, beliau sempat merantau dua tahun dipulau Batam.
" Ketika dulu hidup saya susah. Untuk menyekolahkan saya bapak harus Banting tulang mati-matian. Bahkan kesekoah yang jaraknya jauh karena tidak Ada jajan saya harus berjalan kaki yang jaraknya begitu jauh. Pukul 5 saya sudah berangkat kesekolah dengan berjalan kaki dari laing menuju SMK N 1 Solok, " katannya.
#Bayu
No comments:
Post a Comment