MWawasan, Sarolangun~ Pemerintah Desa Temalang, Kecamatan Limun saat ini terus memaksimalkan program budidaya tanaman kapulaga, melalui program dana desa tahun 2016 yang lalu.
Tanaman Kapulaga merupakan sejenis tanaman rempah-rempah yang biasanya digunakan sebagai salah satu untuk masakan tertentu dan sebagai bahan campuran untuk jamu, yang tentunya banyak diminati masyarakat sejak dulu di Indonesia.
Kades Temalang Amrullah, Senin (03/12) kemarin mengatakan bahwa tahun 2016 yang lalu pihaknya menggelontokan dana sebesar 20 juta rupiah untuk pengadaan bibit tanaman kapulaga ini. Saat ini tanaman tersebut sudah berkembang di Desa Temalang, yang hingga mencapai 3-4 hektar.
"Kita budidaya kapulaga yang diambil dari Solok Selatan, Padanh. Kita anggarkan 20 juta dari program dana desa tahun 2016 yang lalu," katanya.
Kata Amrullah kades, bahwa program budidaya tanaman kapulaga ini sudah bisa membantu perekonomian masyarakat, apalagi saat ini harga buah kapulaga di Kabupaten Sarolangun mencapai 100 ribu perkilogram, jauh diatas harga kopi yang hanya kisaran 21 ribu perkilonya.
"Di sarolangun harganya 1 kg sebesar 100 ribu, sudah kalah kalau kopi 21 ribu. Apalagi tanaman kapulaga ini hanya butuh waktu 6-7 bulan sudah berhasil, pengelolaannya juga mudah apalagi masyarakat kurang mampu sangat terbantu karena tanpa biaya pupuk, tanpa hama, namun tidak bisa tumbuh jika terlalu panas atau juga terlalu sejuk (berteduh)," katanya.
Sementara pada tahun 2018 ini, Pemerintah Desa juga akan berupaya mengembangkan budidaya pohon pinang untuk masyatakat melalui program dana desa, dan juga hasil study banding ke Tanjabtim pada awal tahun yang lalu.
"Tahun ini kita buat program budidaya pinanh, agat masyarakat supaya bisa lebih mampu. Kalau program P2DK kita alokasikan untuk kerbau, saat ini setiap KK sudah ada satu kerbau, karena kita ingin membangun desa melalui memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi," katanya.
#iksan
No comments:
Post a Comment