MWawasan, Sarolangun~ Kondisi tebing longsor di lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Desa Bathin Pengambang, Kecamatan Batang Asai kian bertambah parah.
Bahkan sejak dibangun PLTMH tersebut bukannya memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, malah merugikan masyarakat.
Kades Bathin Pengambang, Asrin, Selasa (04/12) kemarin, saat diwawancarai mengatakan bahwa musim penghujan belakangan ini membuat air sungai makin besar sehingga tebing yang hanya lapisan tanah dan pasir makin mudah longsor, yang saat ini kian parah.
"Kalau untuk permasalahan PLTMH di desa Tambak Ratu dan Bathin Pengambang, kondisinya sudah bertambah parah longsor tebing," katanya.
Akibat tebing yang longsor tersebut sebagian lahan persawahan milik warga sudah hanyut terbawa arus sungai, sedikitnya ada empat warga yang bernama Rabisa, Jidur, Husni Tamrin, dan Yanti. Para warga tersebut kata Kades, merupakan kalangan yang bisa dikatakan kurang mampu dan hanya mengandalkan penghasilan ekonomi dari hasil persawahan tersebut.
"Kalau dibiarkan atau lambat diatasi kemungkinan sawah tersebut akan semakin habis, semakin hari ketika air besar akan membuat tebing runtuh, karena tebing itu tidak ada bebatuan hanya pasir sehingga mudah rubuh," katanya.
Ia juga menjelaskan pembangunan PLTMH di desanya tersebut, yang menghabiskan anggaran negara sekitar 3 miliar lebih itu tidak bermanfaat bagi masyarakat malah merugikan. Kenapa tidak, seharusnya masyarakan bisa terbantu dengan adanya aliran listrik yang masih dikeluhkan masyarakat serta akan mempu menyerap lapangan pekerjaan.
"Kami harap instansi terkait supaya PLTMH dilakukan percepatan penyelesaiannya baik soal kasus dan perbaikan tebing yang rubuh, karena berdampak bagi lahan persawahan masyarakat. PLTMH ini sekarang ini malah dirugikan, mulai dari tanah yang rubuh, kemudian masyarakat resah karena seharusnya sudah menikmati listrik," katanya.
Tak hanya itu saja, untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa Bathin Pengambang, pihak desa saat ini memanfaatkan PLTMH yang telah dibangun sebelumnya oleh masyarakat. Hanya PLTMH tersebut belum mampu memenuhi listrik masyarakat selama 24 jam.
"Kami harap supaya dapat percepat, khususnya tebing runtuh. Belum ada instansi terkait untuk membuat beronjong, kami sudah pernah konsultasi, untuk dipercepat perbaikan tebing runtuh berupa beronjong. Kalau menggunakan dana desa saya rasa tidak mencukupi dengan tebing yang sudah hancur," katanya.
Ketika ditanya soal perkembangan kasus dugaan penyelewengan dana pembangunan PLTMH, ia menjawab tidak mengetahui persis. Hanya saja, katanya pihak kepolisian Polres Sarolangun sudah turun ke lokasi melakukan pengecekan dan juga bulan yang lalu tim ahli dari palembang sudah turun mengecek turbin PLTMH tersebut.
"Kasus PLTMH belum begitu jelas juga, tapi tim sudah turun melakukan pengecekan, sebulan yang lalu ada tenaga ahli dari palembang untuk pengecekan kelayakan torbin, perkembangannya kami belum tahun," katanya.
#iksan
No comments:
Post a Comment