MWawasan, Pekalongan (JAWA TENGAH)~ Intensitas Hujan beberapa waktu terakhir ini menyebabkan beberapa daerah di Pekalongan terendam banjir. Seperti salah satunya di Desa Rembun Kec.Siwalan Kab. Pekalongan.
Pasalnya daerah yang mayoritas bertempat tinggal di daerah tersebut penduduknya hidup bidang pertanian dan konveksi saat ini harus mengalami kerugian luar biasa dikarenakan hujan yang tak kunjung henti.
Saat tiba di lokasi, Sabtu (19/01/2019) media Wawasan mewawancarai beberapa tokoh penduduk terkait kejadian tersebut. Tak luput pula camat hadir di lokasi di dampingi Imam selaku tokoh masyarakat setempat.
Saat di lokasi juga hadir Saiful Bahri salah satu anggota Dewan dari PKB sedang meninjau lokasi warga yang terendam banjir.
"Bencana banjir ini karena banyak tanggul-tanggul yang perlu diperbaiki mas dan juga ada tanggul yang sudah jebol. Itu sampai lima titik, jadi air sungai tersebut membanjiri rumah warga, ungkap Imam Tokoh masyarakat setempat.
Musibah banjir yang dialami masyarakat Rembun dikarenakan luapan air sungai dari Sragi Lama, ujar IMAM menambahkan.
Untuk saat ini Camat Siwalan beserta team relawannya bersama anggota dewan PKB Saiful Bahri ikut memantau warga yang kena banjir akibat jebolnya tanggul sungai.
Banjir ini sudah tiga hari dan batas ketinggian air dari 50 cm sampai 1 meter pinggang orang dewasa. Sementara untuk penanganannya saat ini, beberapa warga seperti lansia, ibu- ibu dan balita dievakuasi ke daerah rumah warga yang datarannya tinggi.
"Kita upayakan sebagai tanggul sementara menggunakan karung diisi pasir sebanyak 400 karung dan dipasang dimana tanggul- tanggul yang jebol karena air. Mudah-mudahan untuk sementara waktu agar bisa mengurangi air yang meluap ke pemukiman," jelasnya.
BPBD Kab. Pekalongan telah menerjunkan bantuan logistik berbentuk sembako berupa mie dan beberapa makanan instan bagi warga yang rumahnya terkena banjir.
"Nanti kita kordinasikan kepada Bapak Bupati dan kadin BPBD, Budi Rahardjo beserta Bapak Bambang dari BAPPEDA, Bapak Wahyu dari Dinas PU'PR agar banjir ini bisa ditangani segera agar tidak terulang kembali tahun berikutnya, ungkap Saipul Bahri.
#red/Agus
No comments:
Post a Comment