MWawasan, Sarolangun (JAMBI)~ Sedang melanda, kabut asap mulai terlihat sedikit menyelimuti di beberapa titik wilayah kecamatan khususnya dalam Kota Sarolangun.
Oleh sebab itu Dunkes melayangkan surat sedaran dan menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan kondisi cuaca panas saat ini. Sebab secara kajian medis penyakit yang akan timbul Infeksi Saluran Pernapasan Atas (Ispa) yang kerap menyerang pernapasan bagian atas melalui mata, mulut dan hidung.Hal itu ditegaskan oleh Peltu Kadinkes Bambang Hermanto, Jumat (09/08).
"Kita sudah menghimbau masyarakat melalui edaran ke seluruh puskesmas dan posyandu, agar mewaspadai anak-anak jangan bermain diluar rumah dengan kondisi cuaca yang ekstrim ini sebab bisa menyebabkan penyakit," katanya.
Hingga saat ini lanjut Bambang, sejak masuk musim kemarau pihaknya terus menerima laporan dari setiap puskesmas tentang kenaikan status cuaca menurut kajian medis dan jumlah pasien yang berobat.
"Kalau laporan yang masuk setiap minggu itu masih normal di Puskemas, rata-ratanya belum adanya kenaikan signifikan, tapi kita tetap waspada pada saat tertentu atau kabut tebal, penderita Ispa meningkat," kata dia menambahkan.
Dia menekankan, agar masyarakat menjaga pola hidup sehat seperti rutin berolah raga, menjaga pola istirahat,pola makan dan memperbanyak mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna.
"Kita berharap di cuaca yang ekstrim masyarakat menjaga kesehatan, terutama mengkonsumsi air bersih, jangan sembarang minum air di sungai, sebaiknya air di masak. Masyarakat jangan banyak berada di luar ruangan atau rumah, dan Masyarakat bisa menjaga pola makanan, perilaku hidup bersih dan sehat dan rutin olah raga," katanya.(Arwh).
Bambang juga mengatakan meski saat ini jarak pandang masih bagus, masyarakat dihimbau untuk tetap menggunakan masker saat keluar rumah.
Jika nanti kondisi kabut asap makin tebal, masyarakat tidak perlu khawatir untuk ketersediaan masker. Pihak dinas kesehatan siap menyalurkan masker ke masyarakat.
"Kalau seandainya makin tebal kita akan distribusikan masker ke masyarakat, jika memang sudah saatnya. Kalau sekarang, kita bagikan, kita khawatir saat kondisi makin tebal kita kehabisan stok. Saat ini ada 100 ribu lebih stok masker kita," katanya.
Namun ia menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa menentukan apakah kondisi udara di Kabupaten Sarolangun masih dalam keadaan baik atau sudah buruk. Karena pihaknya tidak memiliki alat pengukur kualitas udara.
"Untuk mengukur itu ada alatnya, kita tidak punya alat, kemarin kita minjam ke provinsi Jambi datang kesini mengukur di beberapa titik kemudian memberikan hasilnya. Ketika memang dibutuhkan nanti kita koordinasi ke provinsi Jambi, status udara belum bisa kita konfrimasikan itu dalam keadaan normal, waspada atau kurang baik, "katanya
#iksan
No comments:
Post a Comment