Breaking

Monday, November 11, 2019

BBI Singkut Dan Limun Butuh Perhatian Serius

MWawasan,Sarolangun -(JAMBI) Balai Benih Ikan (BBI) yang ada di Kecamatan Singkut dan Kecamatan Limun, saat ini kondisinya sangat butuh perhatian serius. Sebab, Balai pembenihan ikan tersebut saat ini belum bisa berfungsi dengan baik sebagaimana yang diharapkan.

Demikian yang dikatakan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, H Masturo, kepada media saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (11/11) kemarin.

Katanya, pihaknya sudah turun ke lokasi BBI tersebut untuk melakukan peninjauan secara langsung. Hasilnya pun cukup memprihatinkan, sebab di pihaknya menemukan kerusakan tanggul kolam pembenahan ikan, sedimentasi tanah yang rusak pada pembenahan ikan di BBI Singkut, sedangkan di BBI Limun persoalan utamanya adanya air yang tercemar aktivitas PETI.

"BBI singkut pasca banjir memang sudah dapat rehab tapi yang direhab adalah pagar dan saluran pemasukan dan Pembuangan air, kemudian lima kolam untuk benih ikan tidak dapat berfungsi karena sedimentasi tanah dan tanggulnya pasca banjir sudah rusak jadi harus di rehab," katanya.

" Kalau untuk BBI Limun, airnya tercemar peti, kemudian indukan yang ada di BBI Limun sudah afkir, kalau sudah begitu ikan itu jadi buas, atau makan sesama dio," kata dia menambahkan.

Maka atas kondisi tersebut pihaknya berupaya agar tahun 2020 mendatang kedua BBI yang ada di Kabupaten Sarolangun itu dapat kucuran dana rehab. Karena dak tahun depan tidak ada, maka ia berharap dapat dianggarkan pada APBD-Perubahan tahun 2020 mendatang.

"Untuk rehab, tahun 2020 tidak dapat dana dak, maka rencana kami ke depan mau buat nota dinas untuk diusulkan ke pak bupati, kalau di acc untuk P-APBD 2020. Karena berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kalau lima kolam itu berfungsi maka kita bisa mendapatkan belasan ribu benih ikan, kalau diuangkan bisa 7 juta. Dan bisa mencukupi kebutuhan bibit domestik dan bisa dijual sampe ke luar daerah," katanya.

" Sedangkan yang dilimun, rencana mau masukkan ke pak bupati, kita invetarisir yang ada berapa ikan yang ada lalu kita jual, hasilnya beli bibit yang baru. Untuk mengaktifkan BBI Limun sangat berat, karena luasan 10 hektar lebih, lokasinya di Desa Monti. Kalau di renovasi tidak pakai air dari sungai, minimal kita punya dua sumur bor, ditambah lagi tenaga teknis budidaya ikan, kalau air sekarang memang susah maren kalau ikan kecil payah berkembang," kata dia menambahkan.

Selain itu, Ia juga mengaku merasa prihatin dengan besaran gaji para Tenaga Harian Lepas (THL) yang ada di BBI singkut dan BBI Limun tersebut. Sebab, para THL tersebut hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 500 ribu perbulan, sementara kerjanya sangat berat untuk mengurus bbi tersebut.

"Harapan saya kedepan Bbi segera dapat dana untuk rehab agar bisa difungsikan lagi karena memang tenaga teknis ya sangat membutuhkan. Kemudian tenaga harian lepas di Bbi singkut dan limun, gajinya cuman 500 ribu sebulan, ini yang perlu kita perhatikan, minimal sama dengan anak honorer di kantor, Bbi singkut ada dua thl dan juga di Limun ada dua thl, "katanya.

#iksan

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas