MWawasan,Sarolangun -(JAMBI) Dinas Perindustrian, Perdagangan, UKM dan Koperasi Kabupaten Sarolangun melakukan kunjungan ke lokasi budidaya lebah madu di Desa Jati Baru, Kecamatan Mandiangin.
Kunjugan tersebut dalam rangka melihat langsung proses budidaya lebah madu yang dilakukan oleh para peternak lebah yang tergabung dalam kelompok koperasi Karya Maju Langgeng (KML) Kecamatan Mandiangin.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, UMKM, dan Koperasi, Kasyadi, Kamis (21/11) mengatakan bahwa ternyata budidaya lebah madu di desa jati baru tersebut mampu mendongkrak ekonomi para peternak madu yang tergabung dalam koperasi tersebut dengan omset perbulan mencapai ratusan juta rupiah.
Katanya, dalam koperasi karya maju langgeng ini terdiri dari 20 orang peternak madu, dengan memiliki sebanyak 400 kotak lebah madu yang menjadi tempat budidaya di lokasi perkebunan masyarakat.
Satu orang berarti memiliki 1-20 kotak lebah madu yang siap panen dalam 10 hari. Jika satu bulan, berarti para peternak dapat memanen lebah sebanyak 3 kali. Bayangkan, jika dalam satu kali panen, setiap peternak menghasilkan 30 kg madu, artinya jika sebulan akan menghasilkan 90 kg madu per orang.
"Kalau dalam koperasi itu ada 20 orang, berarti dalam satu bulan jika menghasilkan 90 kg perorang maka lebah madu dapat dihasilkan sebanyak 1800 kg, atau 1,8 ton," kata Kasyadi, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Kata Kasyadi, para peternakan lebah madu ini menjual hasil panen dalam 1 kg madu sebesar Rp 100 ribu, namun jika dijual sampai ke wilayah Kecamatan mandiangin harganya naik menjadi Rp 120 ribu, bahkan jika menjual ke daerah Kecamatan Sarolangun dan Kecamatan Pauh bisa tembus Rp 150 perkilo gramnya.
Artinya jika, madu dapat dijual Rp 100 ribu saja perkilo, para peternak madu yang menghasilkan 1800 kg perbulan ya maka akan menghasilkan uang sebesar Rp 180 juta.
"Kalau sudah masuk ke koperasi harganya Rp 120 ribu, tapi kalau di luar sudah Rp 159 ribu per kilo. Saat ini para peternak menjual madu masih dengan kemasan botol aqua 1600 ML yang isinya bisa 2 kg," katanya.
Katanya, saat ini peternak budidaya madu ini terkendala jika ada musim panas menyebabkan kadar air berkurang sehingga menimbulkan hama yang menyebabkan lebah banyak mati. Ada juga akibat dari perbuatan orang yang sedang meracun ikan di sungai kecil disekirar peternakan budidaya lebah sehingga ketika lebah meminum air sungai menyebabkan lebah banyak mati.
Ia berharap agar kedepan para peternak lebah madu ini mendapatkan kemudahan dalam memperoleh izin Produksi Ibu Rumah Tangga (PIRT) dari dinas kesehatan, sehingga pihaknya bisa lebih intensif melakukan pembinaan kepada para pembudidaya lebah madu ini.
"Salah satunya izin PIRT tapi karena banyaknya syarat yang harus di lengkapi sehingga belum bisa, kita minta itu agar bisa lebih mudah. Kalau sudah ada PIRT tentu kita bisa membantu kemasan madu ini lebih baik, seperti label halal, dan segala macamnya," katanya.
#Iksan
Thursday, November 21, 2019
Wow, Budidaya Lebah Madu Di Jati Baru Capai 1,8 Ton Perbulan
Tags
# Sarolangun
Share This
About Wawasan
Sarolangun
Label:
Sarolangun
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023
Mediawawasan
Media online www.mediawawasan.com adalah portal berita online yang didedikasikan untuk keterbukaan informasi sesuai dengan UU No.14 Tahun 2008, dimana dalam portal berita ini setiap lembaga publik, baik itu instansi pemerintah maupun lembaga non pemerintah (NGO) bisa mempublikasikan profil, kinerja, ekspost kegiatan, dan laporan keuangan dari masing-masing lembaga ke masyarakat luas guna meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan kredibiltas dan akuntabilitas.
No comments:
Post a Comment