BMKG sendiri menyatakan bahwa akan adanya fenomena alam yang merupakan fenomena iklim global yang ditandai dengan adanya anomali suhu muka air laut di Samudera Pasifik tengah ekuator.
Demikian hal tersebut mengemuka dalam kegiatan Apel Parade Peralatan Kebencanaan Kota Padang Dalam Menghadapi Bencana. Kegiatan yang dilangsungkan di pelataran parkir Kantor Balai Kota Padang, Kamis (12/11/2020) ini dipimpin Plt Wali Kota Padang diwakili Sekda Amasrul.
Sekda menjelaskan, seperti diketahui, pada Fenomena La Nina nanti di lokasi tersebut, muka air laut akan lebih dingin dari biasanya. Dampak dari fenomena itu bakal terasa di Indonesia termasuk Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang yang suhu muka air lautnya cenderung hangat atau rata-rata di atas 26-28 derajat Celcius.
"Artinya, terjadi Gap perbedaan yang nyata antara suhu muka air laut di Samudera Pasifik tengah ekuator dengan suhu muka air laut di Indonesia. Sehingga akibatnya, terjadilah perbedaan tekanan udara yang menyebabkan terjadinya aliran masa udara basah dari Samudera Pasifik menuju ke Kepulauan Indonesia. Sehingga diperkirakan akan terjadi pertambahan akumulasi curah hujan bulanan dan musiman yang meningkat sampai 20-40 persen diatas normal," papar Amasrul menjelaskan.
Menyikapi Fenomena La Nina ini, Sekda Amasrul mengatakan, Pemko Padang harus siap menanggulaninya. Diharapkan koordinasi yang intens antara OPD terkait dalam penanggulangan bencana, sehingga dapat diminimalisir dampak yang terjadi akibat fenomena tersebut.
"Maka dari itu, berdasarkan catatan dari BMKG ini, kami Pemko Padang mengimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan. Kami juga berharap, melalui apel parade peralatan kebencanaan yang digelar hari ini menjadi bahagian dari upaya kita untuk memperkuat koordinasi untuk penanggulangan berbagai bencana di Kota Padang. Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan baik dan sesuai harapan," sambut Amasrul.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Padang Barlius di waktu yang sama menyebutkan, kegiatan apel parade kebencanaan ini juga sebagai wahana untuk menyegarkan kembali pengetahuan kebencanaan dan mempertajam pemetaan kawasan bencana.
"Kita harap seluruh tim dan relawan harus senantiasa siaga, tidak boleh lalai apalagi mengabaikan sistem koordinasi yang telah dibangun dibangun. Maka itu, sebagai upaya untuk melatih diri dan meningkatkan SDM aparat penanggulangan bencana harus terus dilakukan. Disertai harus dilengkapi dengan peralatan yang memadai," harapnya.
Disebutkannya, pada apel parade peralatan kebencanaan kali ini diikuti peserta yang terdiri dari puluhan personil dari BPBD Kota Padang, BPBD Provinsi Sumatera Barat, Basarnas, Damkar Kota Padang, Dinas Sosial Kota Padang dan Dinas Kesehatan Kota Padang. Kemudian dari TRC Semen Padang, Rumah Zakat, Forum KSB, PMI serta beberapa relawan kebencanaan binaan Pemko Padang.
Turut hadir, Kepala Kantor Basarnas Kota Padang Asnedi serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis serta lainnya.
#MULMEP
No comments:
Post a Comment