Walikota H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano mengundang UAS untuk bisa rehat sejenak, ba'da Shalat Subuh di Masjid Raya Jihad.
Katupek pitalah, opor ayam dan serabi, menjadi teman sarapan pagi UAS, Fadly dan rombongan yang mengiringi. Fadly bercerita perihal Pemerintah Kota Padang Panjang yang memberikan perhatian terhadap dunia pendidikan. Hal itu menarik perhatian UAS.
Saat di berjumpa dengan UAS berharap Kota berjuluk Serambi Mekkah itu tetap menginvestasikan pendidikan, karena Kota Padang Panjang dari dulu terkenal akan pendidikannya. "Jadi semua program itu diarahkan ke Pendidikan," sarannya.
Meskipun Kota Padang Panjang dari segi kuantitasnya sedikit, lanjut UAS, orang tetap melihat sistem. Beberapa sistem yang berjalan baik, membuat sejumlah daerah datang untuk studi banding, seperti penyelenggaraan zakat.
"Zakatnya naik, kebijakan seperti apa yang dilaksanakan walikota. Ternyata bukan Perda, hanya imbauan tetapi dievaluasi," ungkapnya.
UAS berharap, Kota Padang Panjang dan Bumi Minangkabau pada umumnya, mempetahankan warisan pemikiran Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK).
"Masyarakat Minangkabau memikirkan apa yang akan terjadi 100 tahun mendatang. Mengapa perempuan Minangkabau tak perlu menjadi TKW, karena nenek moyangnya berpikir membuat harato tinggi. Mengapa tanah kita terjaga, karena dikuasai tanah ulayat. Tidak person to person. Maka tanah kita bisa terjaga," tuturnya.
"Warisan pemikiran itu dijaga. Kecerdasan nenek moyang dijaga. Supaya negeri ini selamat," pungkasnya.
#MEP/Harris
No comments:
Post a Comment