Breaking

Monday, December 21, 2020

Nurpima,Janda Cerai Mati Asal Suayan Lima Puluh kota Idap Penyakit Kanker Mata


Mwawasan,LimapuluhKota(Sumbar) ~ Permohonan dana Pengobatan Untuk Nurpima (48) tahun terus bergulir dari para relawan. Janda yang ditinggal mati oleh suaminya itu harus hidup dengan penyakit kanker mata yang dideritanya.

 
Warga Jorong Suayan Tinggi, Nagari Suayan, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota itu saat ini menurut keterangan Pemuda Nagari Suayan, Agus Salim kepada awak media, Minggu (20/12), malam mengatakan keadaan beliau sekarang masih memprihatikan, luka di wajah beliau makin parah, bahkan kedua mata beliau sudah tidak bisa melihat dan ulat yang ada di luka itu terus keluar.

"Beliau tidak bisa makan, setiap kali makan langsung muntah, begitu juga obat yang di minum juga tidak bisa, Sabtu pagi pihak keluarga membawa beliau ke RS tapi RSUD Payakumbuh tidak sanggup dan akan dioper ke RS M.Jamil Padang, tapi tidak bisa di berangkatkan sekarang karena kendala rujukan, rencana kami Ibu Nurpima akan dibawa Hari Senin ke Padang," ujarnya.

Bahkan, ironisnya lagi kondisi ibu itu cukup memprihatinkan, selain tidak ada suami, beliau hidup bersama 3 orang anak beliau. Yang tua laki-laki sudah bekerja sebagai karyawan biasa di Kota Payakumbuh, sedangkan anaknya dua orang lagi masih sekolah.

Sementara itu, Misparizon Dt. Momat Kayo selaku Wali Nagari Suayan menyampaikan bantuan terus digalang untuk ibu Nurpima, baik dari donatur maupun dari relawan di Luak Limopuluah dan perantau.

"Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada semua donatur yang telah meringankan kesulitan warga kami, semoga menjadi amal ibadah, aamiin," kata Wali Nagari Suayan.

Sementara itu, tokoh Muda Luak Limopuluah Bayu Vesky menyesalkan ada warga Limapuluh Kota yang hidup dalam kondisi memprihatinkan seperti itu, luput dari tanggungan Pemerintah Kabupaten.

"Dinas Sosial, Kesehatan dan Baznas Limapuluh Kota, tolong turun tangan," kata Bayu.


"Selain itu, Camat. Bukankah sudah ada laporan nagari," katanya. 

Padahal, dalam kondisi seperti ini, negara harus hadir. "Siapa representasi negara? Ya Pemkab itu, padahal kalau seriusi mau diobati, diurus, anggarannya tidak akan sebanding dengan biaya perjalanan dinas," kata Bayu Vesky.

Ironisnya, didapat kabar, janda miskin itu belum juga dikirim rawat ke M Djamil Padang, lantaran menunggu surat rujukan. "Kondisi darurat, emergency, surat menyurat bisa lama. Ini bahaya," kata pengurus KITA Pusat itu.

#MEP/*

1 comment:

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas