Rendang yang berasal dari berbagai kelompok usaha di Padang itu diangkut menggunakan pesawat TNI AU Boeing A 7302 Intai Maritim dari Skadron Udara 5 Lanud Hasanuddin Makassar.
Panitia donasi rendang, Harti Ningsih menuturkan, sebanyak empat ribu paket rendang dengan berat 340 kilogram itu dikumpulkan hanya dalam waktu singkat.
Dalam rentang waktu tiga hari, rendang terkumpul oleh UMKM seperti Ikaboga, Bulan Sabit Merah, Gebu Minang, UPI-Silungkang, Asese, Siti Nurbaya Food, dan lainnya.
"Ini kita berangkatkan lebih dulu agar para korban bencana mendapatkan bantuan yang maksimal," ujar Harti Ningsih di BIM.
Rendang sebanyak 340 kilogram itu dipacking. Rendang yang telah dipacking diperuntukkan bagi 1.360 kepala keluarga terdampak bencana.
"Kita harapkan rendang ini meringankan beban korban gempa yang kesulitan," harap Harti Ningsih.
Rendang bantuan ini awalnya berada di Lanud Sutan Syahrir. Pada Rabu pagi kemudian diberangkatkan ke BIM. Pengiriman rendang ratusan kilogram tersebut disaksikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang Syuhandra dan Kepala BPBD Padang Barlius, mewakili Wali Kota Padang.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat, Rumainur menyampaikan bantuan ini belum seluruhnya terkumpul. Pihaknya berharap akan banyak bantuan yang datang ke daerah terdampak bencana. Bukan saja untuk Mamuju, akan tetapi juga bagi korban banjir di Kalimantan Selatan.
Danlanud Sutan Syahrir Kolonel PNB Fahlefie menyebut, pengiriman rendang ini adalah yang pertama dari Sumatera Barat. Dikirimnya rendang melalui pesawat Hercules dikarenakan pesawat tersebut tengah mengarah ke Padang. Kolonel PNB Fahlefie berjanji akan membawa bantuan rendang jika nanti donasi rendang yang terkumpul berjumlah satu ton.
"Pimpinan TNI AU dan Pangkalan AU 1 sudah menyampaikan jika ada bantuan yang cukup besar agar dikoordinasikan untuk pengirimannya," ujarnya.
Tidak saja melalui udara, sebanyak 100 kilogram rendang juga didistribusikan bagi korban gempa Mamuju melalui jalur darat. Rendang itu berasal dari BUMN yang ada di Sumbar.
#MUF/CH
No comments:
Post a Comment