MWawasan, Padang ( SUMBAR)~ Wakil Gubernur Sumbar, Audy
Joinaldy mengharapkan, media yang tergabung dalam Jaringan Media Siber Indonesia
(JMSI) Sumatera Barat melahirkan karya jurnalistik yang tak menjelek-jelekan
nama daerah.
"Merujuk hasil survei yang dilansir sebuah media nasional, tingkat
penolakan vaksinasi Covid19 di Sumbar mencapai angka 20 persen. Pers Sumatera
Barat harus ikut mendorong angka penolakan vaksinasi ini makin kecil," ungkap
Audy saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) JMSI Sumbar di Hotel Daima
Padang, Sabtu (6/3/2021).
Rakerda perdana ini dihadiri Sekjen JMSI, Mahmud
Marhaba, Novermal (Ketua Bidang Hukum dan Advokasi JMSI), Syahrial Azis (ketua
JMSI Sumbar), Aguswanto (Sekum JMSI Sumbar) dan Al Imran (Bendahara). Juga hadir
Dewan Pakar JMSI Sumbar, Hary Efendi Iskandar dan Yofialdi, Jasman Rizal (Kadis
Kominfo Sumbar), Fajar Rusvan (Chairman JC Institute) serta pengurus JMSI Sumbar
dan undangan lainnya.
Selain itu, Audy mengharapkan JMSI Sumbar dapat menyusun
program kerja agar bisa berkembang lebih baik dimasa mendatang. Terutama dalam
masa pandemi Covid-19 ini, peran media sangat penting artinya sebagai mitra
pemerintah dalam upaya membantu sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat.
"Atas
nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saya mengucapkan selamat kepada segenap
pengurus JMSI Sumbar yang baru saja dilantik pada 27 Januari lalu. Semoga panji
JMSi kedepan semakin berkibar di Sumatera Barat dan menjadi yang terdepan dan
tercepat dalam memberikan informasi dan pencerahan pada khalayak melalui
karya-karya jurnalistik yang berkualitas," ujar Audy.
Menurut Audy, tanpa
terasa, sudah hampir setahun Covid-19 mewabah ditengah-tengah masyarakat. "Tidak
kita pungkiri, Pandemi Covid-19 tetap menjadi tantangan utama untuk pemulihan
dan pertumbuhan ekonomi. Bukan saja di Sumatera Barat, tapi juga secara
nasional, bahkan global."
"Pemerintah pun diminta harus bisa fokus untuk
melakukan pemulihan kesehatan yang diyakini sebagai kunci pemulihan ekonomi,"
ujar Audy yang disukai kalangan milenial Sumbar ini. Audy menyebut, selain
menghadapi Covid-19, Indonesia juga dihadapkan untuk memulihkan ekonomi.
Kalau
meminjam istilah Menteri Keuangan Sri Mulyani, tahun 2021 ini masih penuh
ketidakpastian. "Ini tantangan sulit dan harus kita atasi bersama. Vaksin salah
satu solusinya untuk mobilitas masyarakat bisa kembali bergerak dan akan
memulihkan ekonomi." "Dan, Alhamdulillah vaksinasi kita di Sumatera Barat
angkanya terus menbaik.
Setelah vaksinasi tenaga kesehatan tuntas, pada
vaksinasi tahap II ini akan diberikan vaksinasi kepada pelayan publik seperti
guru, dosen, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, dan
pegawai pemerintah.
Kemudian dilanjutkan TNI, Polri, Satpol PP, perangkat
desa, BUMN, BUMD, pemadam kebakaran, transportasi publik, atlet, wartawan, dan
pelaku sektor pariwisata," ujar Audy. Dikatakan Audy, disiinilah peran penting
media untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang arti pentingnya
vaksinasi.
Jika tenaga kesehatan sering disebut sebagai garda terdepan Covid-19,
maka media adalah ujung tombaknya "Proses komunikasi massa melalu pers sangat
dibutuhkan masyarakat terkait dengan perkembangan informasi pandemi. Sudah
menjadi fakta dan pelajaran di semua negara, semua wilayah, bahwa penanganan
pandemi Covid-19 ini sangat tergantung pada proses komunikasi publik dan proses
komunikasi massa, sehingga dalam konteks ini pers, media massa itu menjadi unsur
sentral, unsur yang menentukan," ujar Audy.
Dikatakan Audy, bahkan di situasi
pandemi Covid-19 profesi wartawan sama pentingnya dengan profesi tenaga
kesehatan. Dalam situasi ini wartawan tidak bisa berhenti bekerja, sama halnya
dengan dokter. "Dalam situasi krisis seperti ini justru semakin harus bekerja
lebih keras dalam membantu proses pemberian informasi, dalam menyiarkan
perkembangan-perkembangan terkait pandemi," ujar Audy.
Ditambahkan Audy, melalui
jaringan pemberitaan JMSI Sumbar ini saya berharap agar memberikan fungsi-fungsi
pemberitaan dan fungsi-fungsi wacana publik yang mencerahkan masyarakat dan
membantu bangsa ini keluar dari krisis. "Semoga Rapat Penyusunan Program Kerja
Pengurus Daerah JMSI Sumbar dengan mengusung tema “Konvergensi Media, Pandemi
dan Tantangan Era Society 5.0," ujar Audy.
Berdiri di 29 Provinsi Sekjen JMSI
Sumbar Mahmud Marhaba, JMSI telah berdiri 29 Provinsi seluruh Indonesia, telah
melaksanakan Rakerda JMSI Sumbar merupakan daerah ketiga melaksanakan Rakerda
setelah Jawa Timur dan NTB. "Kita sangat mengapresiasi JMSI Sumbar, karena
telah berhasil menggelar Rakerda pertama," ujar Mahmud Marhaba.
Ketua JMSI
Sumbar Syahrial Aziz didampingi Sekretaris Aguswanto mengatakan, pihaknya
mengharapkan pemerintah untuk berkerjasama dengan media siber dalam naungan JMSI
Sumbar. "Kita berharap agar media - media terverikasi Dewan Pers," ujar Syahrial
Aziz.
Ketua Pelaksana Rakerda JMSI Sumbar I Yuliadi Chandra mengatakan, Rakerda
untuk memantapkan verifikasi secara faktual oleh Dewan Pers dan menyusun program
kerja JMSI Sumbar.
"Rakerda mengikuti protokol covid 19 peserta kami batasi
sebanyak 25 orang saja. Dan kita sampaikan terima kasih kepada peserta dan
panitia yang telah menyukseskan acara rakerda JMSI Sumbar serta Wagub Sumbar
Audy Joinaldy telah meluangkan waktu untuk hadir menjadi narasumber sekaligus
membuka acara ini," ujar Yuliadi Chandra.
#relis JMSI Sumbar
No comments:
Post a Comment