MWawasan, Padang (SUMBAR)~ Puluhan perangkat daerah penanggulangan bencana di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), mengikuti Pelatihan Perencanaan Kontingensi Angkatan VIII Prioritas Nasional Tahun 2021, pada Senin (11/10/2021).
Pelatihan ini dibuka oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy yang dilaksanakan pada 11-15 Oktober 2021. Didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman, fasilitator Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Jadi pelatihan ini memperkuat posisi kita, sebab Sumbar merupakan daerah gudang bencana, sehingga perlu cepat tanggap dengan segala kemungkinan terjadinya bencana," kata Wakil Gubernur, Audy Joinaldy saat ditemui, Senin (11/10).
Kemudian, kata Audy, Pelatihan Perencanaan Kontingensi ini diharapkan bisa meminimalisir korban bencana, dan masyarakat lebih sadar atau peduli dengan kebencanaan di Sumbar. Salah satunya dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dalam segala situasi kebencanaan.
Selain itu, Audy menyampaikan bahwa Pemprov Sumbar telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Siaga Darurat Bencana. Maka dengan SE tersebut, pemerintah di semua kabupaten/kota harus mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap bencana sampai akhir Desember 2021 mendatang.
"Terutama, masyarakat harus waspada dengan bencana banjir akibat curah hujan yang tinggi. Misalnya yang tinggal di aliran sungai, daerah rawan longsor, perbukitan, atau pegunungan," jelasnya.
Terkait SDM kebencanaan Sumbar saat ini, Audy menilai cukup. Kendati bencana yang terjadi cukup besar, masih bisa didukung oleh BNPB. Termasuk APBD untuk Siaga Darurat Bencana di Sumbar, masih bisa didukung oleh BNPB, sebab kebencanaan bukan hanya tanggungjawab pemerintah daerah, tapi juga pemerintah pusat.
"Dari APBD untuk Siaga Darurat Bencana ini normatif lah ya. Tapi memang kalau di luar itu, BNPB selalu support," ungkapnya.
Kalaksa BPBD Sumbar, Erman Rahman menambahkan, pelatihan ini dinilai sangat penting dengan kondisi Sumbar memang sebagai etalase bencana. Dalam artian, Sumbar harus siap menghadapi segala kemungkinan bencana, seperti banjir, banjir bandang, longsor, termasuk gempa dan potensi tsunami.
Menurut Erman, dengan adanya kegiatan pelatihan ini, penyusunan kontingensi nanti lebih baik. Terutama didayagunakan untuk mencegah atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi kritis atau darurat. Mulai dari skenario, tujuan, tindakan teknis, manajerial, serta pengerahan potensi SDM.
"Jadi memang kita harapkan, perangkat daerah yang telah mengikuti pelatihan ini, tidak dipindahtugaskan terlebih dahulu, sebab nanti susah lagi kita melakukan pelatihannya," harap Erman.
Kegiatan pelatihan kontingensi ini dilaksanakan oleh Pusdiklat BNPB dengan melibatkan BPBD Sumbar. Adapun jumlah peserta mengikuti kegiatan ini 40 orang, baik dari BPBD provinsi, BPBD kabupaten/kota, BPSDM provinsi, Korem 032 Wirabraja, Polda Sumbar, perguruan tinggi, forum relawan bencana (FRB), dan perwakilan instansi lainnya.
Fitriyanti, perwakilan Pusdiklat BNPB menyampaikan, selain di Sumbar ada 12 provinsi melaksanakan kegiatan serupa, seperti Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara.
"Jadi hanya 13 provinsi se-Indonesia yang melakukan kegiatan pelatuhan ini, salah satunya Sumbar. Sebab 13 provinsi ini menjadi prioritas nasional dengan potensi secara ekonomi, dan risiko bencana," imbuh Fitriyanti.
#rel/Buya
No comments:
Post a Comment