MWawasan, Pekanbaru (RIAU)~ Dasar Pendidikan pria satu ini adalah agronomi ia memang menyukai sekaligus menguasai bidang tersebut. Di awal berkarir, ia pernah menjadi asisten kebun disalah satu perusahaan, setelah itu,ia menjadi pegawai negeri sipil. pria ramah ini ditempatkan diberbagai jabatan dan diberbagai dinas. Namun, hingga kini ia telah menjadi kepala bidang inovasi dan teknologi pada Badan Penelitian Dan Pengambangan kota pekanbaru , ilmu mengenai pertanian tak pernah ia tinggalkan sedikit pun.
Melalui Wawancara singkat dengan Awak media, ia bercerita bahwa diawal menjadi PNS, ia langsung ditempat kan di dinas pertanian Indragiri hulu, rengat. Semasa itu, ia juga mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan Magister Pertanian di UGM. Sepulang tugas belajar, semangat untuk menuangkan konsep konsep pertanian semakin menggebu didalam benaknya. Ia sempat membuat berapa program pertanian sekembalinya ke rengat.
“Saat menjabat sebagai kasi di dinas pertanian, kami sempat menggagas berbagai program yang pro petani. Seperti bantuan bibit buah unggul, kaji terap budiddaya padi spesifik lokasi, dan lainnya. kami juga melakukan pemetaan kesesuaian lahan pertanian,”paparnya, Ahad (23/12).
Tak lama, ia kemudian dipindahkan ke badan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan (BKP3). Disana ia menjabat sebagai kasubid pengembangan sistem penyuluhan dan SDM. bersama pernyuluh ia kembali membuat program-program yang menyentuh langsung ke petani. dan perjalanan karir yudi tidak hanya disitu saja.
Selang beberapa waktu ia kembali ditempatkan ke dinas pertanian dan menjabat sebagai kabid produksi pada dinas tersebut. Satu tahun kemudian, ia dipercaya sebagai kabid pengawas dan pengendalian pada Dinas Kehutanan, Kali ini di dinas yang berbeda. Ia dipindahkan ke dinas kehutanan. Namun tetap, ilmu pertaniannya selalu ia kembangkan.
Setelah itu, pria kelahiran pekanbaru ini dipindahkan ke dinas peternakan dan perikanan memang tak jauh di bidang Pendidikannya. Terlebih disana ia dipercaya menjadi kepala seksi pengembangan teknologi yang diakuinya bersifat umum “disetiap kepercayaan yang diberikan saya selalu berupaya memberikan yang terbaik. Saya selalu ingin mengembangkan ilmu agronomi yang saya miliki. Sehingga banyak yang bisa merasakan manfaatnya,” lanjut Yudi.
Setelah berkiprah di berbagai jabatan dan dinas di inhu, akhirnya pada tahun 2015, ia memutuskan untuk pindah ke kota pekanbaru. alasannya ia ingin lebih mengembangkan kemampuan dan karirnya. Ia pun ditempatkan di dinas pertanian kala itu. Seolah tak mau membuang waktu, ia langsung memanfaatkan kesempatan untuk menjalani koordinasi dengan pihak almamater nya, faperta unri.
“Saya ingin antara pemerintah, dalam hal ini dinas pertanian bisa bersinergi dengan kampus. Permasalahannya pertanian harus mampu diselesaikan oleh pihak akademisi melalui riset. Kebijakan pembangunan pertanian harus berdasarkan data yang valid. Sejauh ini keduanya masih berjalan sendiri sendiri, Sehingga peran kampus dalam memajukan pertanian dirasakan belum optimal” ungkapnya lagi.
Tengah sibuk berkoordinasi bulan mei 2016, ia justru dimutasi menjadi lurah. Ia di percaya untuk memimpin kelurahan sumahilang tentunya jabatan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya. Namun, karena sudah terbiasa berhubungan dengan masyarakat saat menjadi penyuluh, ia mengaku tak terlalu canggung dengan posisi yang di embannya saat itu.
Perbedaannya, jika dulunya ia berhubungan dengan masyarakat yang berlatar belakangan petani, saat ini ia menjalin hubungan dengan berbagai latar masyarakat. “disitu letak tantangan. Dulu biasa menghadapi petani. Masalahnya tak lepas dari benih, lahan, pupuk, hama, modal dan lainnya. Namun sekarang lebih kompleks dan luas cakupannya ,” jelas pria yang menyelesaikan Pendidikan magisternya dalam waktu dua tahun ini.
Setelah berhasil memperbaiki kualitas pelayanan di kelurahan, ia juga berhasil membangun jaringan kemitraan antara kelurahan, dengan seluruh instansi baik pemerintah, kepolisian, koramil, BUMN dan dunia usaha. Upaya membangun jaringan kemitraan tersebut dikemas dalam bentuk wadah silaturahmi yang diberi nama “coffe morning sumahilang”, dari coffe morning tersebut mendapat sambutan yang baik dari berbagai pihak, kelurahan Sumahilang mendapatkan berbagai bantuan penyaluran dana usaha dari berbagai pihak untuk masyarakat.
Sejak Januari 2017, ia ditempatkan pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Pekanbaru. saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi. Melakukan fasilitasi inovasi daerah, membina inovasi masyarakat adalah aktivitas sehari-harinya. Beberapa inovasi masyarakat yang dibina antara lain pengembangan kampung anggur kota pekanbaru. Melalui kolaborasi dengan dinas pertanian dan perikanan, kampung anggur tersebut diharapkan menjadi destinasi baru wisata agro, pusat edukasi budidaya anggur dan menjadi pusat bibit unggul anggur di provinsi Riau. dan atas perannya juga kota pekanbaru berhasil meraih penghargaan Innovative Government Award tahun 2020 dari Kementerian dalam Negeri.
Meski ia harus sibuk dalam urusan inovasi, namun ia bertekad kelak akan terus mengembangkan pemikirannya untuk kemajuan pertanian. Ia bermimpi sinergitas antara pemerintah, petani, peneliti dikampus dan berbagai stake holder bisa terjalin, dan menghasilkan program terobosan yang inovatif, sehingga pertanian benar-benar bisa mensejahterakan petani. Semoga nanti ada kesempatan untuk terus mengembangkan konsep pertanian ditengah masyarakat,” tutupnya.
#DIEN PUGA
No comments:
Post a Comment