MWawasan, Sarolangun (JAMBI)~ Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Sarolangun mendapatkan kunjungan kerja dari Komisi II DPRD Kabupaten Batanghari, Kamis (13/01/2022).
Kedatangan para anggota DPRD yang dipimpin langsung Ketua Komisi II DPRD Batanghari Muhammad Zaki tersebut disambut baik oleh Kepala Disnakan Sarolangun Dulmuin, SP beserta jajarannya, di kantor Disnakan Sarolangun.
"Tadi kita ada kunjungan dari ketua komisi II DPRD Batanghari beserta anggota ke disnakan Sarolangun dalam rangka kunjungan kerja untuk mengetahui perkembangan dari pada usaha perikanan dan peternakan yang ada di Sarolangun," kata Kadis akan Dulmuin, saat diwawancara media ini.
Kata Dulmuin, dalam kunker tersebut pihaknya saling bertukar informasi mengenai upaya yang dilakukan dalam memaksimalkan potensi perikanan maupun peternakan di wilayah Kabupaten Sarolangun.
"Dari hasil diskusi yang berkembang tadi, ternyata di Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari punya kelebihan dan kekurangan masing-masing," katanya.
Di bidang perikanan, lanjut Dulmuin, para anggota dewan menanyakan giat apa saja yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam meningkatkan budidaya perikanan, karena pada dasarnya aliran sungai antara kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari tetap sama-sama keruh karena dampak aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang mengakibatkan tidak bisa digunakan untuk pengembangan budidaya ikan.
"Kita di Kabupaten Sarolangun, kami arahkan ke budidya dalam terpal atau kolam bioflog yang dilaksanakan di desa desa, budidaya ikan lele. Untuk kolam air kita fokuskan pada area sungai yang belum tercemar di beberapa kecamatan untuk budidaya ikan nila," katanya.
Selain itu, dalam peningkatan sektor budidaya ikan di desa-desa melalui pemanfaatan dana Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sarolangun.
Melalui dana P2DK tersebut, setiap desa bisa mengembangkan untuk budidaya ikan lele untuk menambah ekonomi masyarakat di desa- desa.
"Dan kedua saya sarankan agar masyarakat bisa berusaha secara mandiri jadi tidak tergantung bantuan dari pemerintah apalagi saat pandemi ini. Dari anggota dewan tadi menanyakan apa ada keuntungan. Tentu, kalau tidak ada keuntungan tentu petani kita tidak melaksanakan budidaya ikan ini," katanya.
Pada sektor peternakan, khususnya Sapi, lanjut Dulmuin, bahwa pemerintah Kabupaten Sarolangun saat ini telah membentuk kampung ternak di Kecamatan Air Hitam dan ada usaha sapi secara mandiri seperti di Desa Perdamaian, yang sudah memiliki 100 ekor sapi.
Untuk sapi Bali, katanya bisa membantu masyarakat yang secara sistim penggaduhan atau bagi hasil untuk penggemuan sapi dalam rangka persiapan hari besar agama sehingga tidak mendatangkan sapi dari kabupaten lain, artinya cukup untuk memenuhi kebutuhan daging di wilayah Kabupaten Sarolangun.
"Masalah kiat-kiatnya, kemudian ada tadi menanyakan kalau di kabupaten Batanghari banyak kambing mati, kalau di Sarolangun gimana. Dan saya katakan tadi, di Sarolangun ada dokter hewan yang memberikan pelayanan kesehatan hewan secara Priode dan berkala, jadi kalaupun terjadi ada kejadian penyakit akan cepat termonitor oleh dokter hewan yang ada di kabupaten Sarolangun baik yang ada di kantor maupun yang ada di lapangan,"katanya
#Ks1/Iksan
No comments:
Post a Comment