MWawasan, Gunung Kidul (YOGYAKARTA)~ Tim KKN-PPM UGM Yogyakarta Periode I tahun 2022 medapatkan kesempatan untuk melakukan KKN di Desa Patuk Kabupaten Gunung Kidul pada tanggal 11 Maret– 29 April 2022 dengan mengusung Tema Pengembangan Eco-Eduwisata di Gunung Api Purba.
Pelaksanaan program kerja dilakukan dominan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan Ghifari Yuristiadhi Masyhari Makhasi, S.S., M.A., ungkap Chelsea melalui whatsApp kepada media ini, Sabtu (07/05/2022).
Yogyakarta merupakan salah satu tujuan wisata yang dipreferensi baik oleh masyarakat lokal maupun turis manca negara untuk menjadi destinasi tujuan wisata. Yogyakarta memiliki beberapa Kawasan wisata yang menarik salah satunya adalah Gunung Api Purba, tambah Chelsea.
Dijelaskan Chelsea, Gunung Api Purba terletak di Desa Nglanggeran Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, dengan segudang prestasi, meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia 2021 atau Best Tourism Village 2021 dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa- Bangsa (UNWTO), sebelumnya pernah menyabet penghargaan ASEAN Community Based Tourism (CBT) Award 2017. Desa Nglanggeran juga berhasil masuk ke dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD) pada 2018 dan mendapat Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan oleh Kemenparekraf di awal Maret 2021.
Lebih lanjut disampaikan Chelsea, banyak jenis aktivitas dan wisata dan dapat ditemui di desa ini. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, budaya, edukasi, wisata kuliner dan lain- lain.
Konsep Eco-Eduwisata ini merupakan konsep pengembangan pariwisata yang dimana dalam kegiatannya, pelaku kegiatan wisata mendapatkan pengalaman belajar secara langsung di kawasan atau lokasi yang sedang dikunjungi dan tentu saja masyarakat mutlak sebagai partisipan aktif karena masyarakat memiliki pengetahuan tentang alam serta budaya yang menjadi potensi dan nilai jual sebagai daya tarik wisata. Selain itu juga, ekowisata mempunyai peran yang sangat besar dalam hal 'generating economic benefits' karena ekowisata, ikut membantu penciptaan lapangan kerja di daerah, jelasnya lagi.
Sejalan dengan tema yang diusung dalam KKN ini maka program kerja yang disusun mahasiswa KKN-PPM UGM terfokus pada pemberdayaan masyarakat setempat dan meng-kondisikan masyarakat untuk menghidupkan potensi- potensi lokal yang dimiliki, dimana penekanan ekowisata sebagai suatu kegiatan wisata yang berdasar pada sumber daya alam yang berkelanjutan yang tidak hanya berfokus pada masalah ekonomi namun lebih menekankan unsur-unsur dinamika sosial dan budaya.
Sementara, gagasan program kerja andalan pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah pembuatan merchandise yang dapat dijual kepada wisatawan.
Saat ini, mayoritas UMKM pada Desa Nglanggeran masih berfokus kepada pembuatan bahan baku makanan, seperti cokelat dan susu kambing. Untuk membantu mengembangkan desa Nglanggeran sebagai desa wisata. Sementara mahasiswi KKN-PPM UGM mempersiapkan program kerja pembuatan merchandise (oleh- oleh) yang dapat dijual kepada wisatawan sebagai oleh- oleh wisata. Pengajaran merchandise ini dilakukan secara online dengan pembuatan video Youtube agar warga dapat melihat cara pembuatannya dan offline demonstration. Merchandise yang diajarkan kepada warga desa Nglanggeran adalah pembuatan magnet kulkas, oleh- oleh wisata yang sangat terkenal untuk turis dan pembuatannya dapat dilakukan dengan cara yang mudah oleh warga masyaratkat.
Sedangkan, sa'at pemutaran video demonstrasi pembuatan magnet kulkas, ibu- ibu desa Nglanggeran dan anak- anak mengikuti video tutorial dengan sangat serius.
Selain itu, mahasiswa mengedukasi mayarakat untuk masuk dalam era digitalisasi melalui penjualan melalui online. Melalui program kerja KKN-PPM ini, mahasiswa juga membekali masyarakat dengan Bahasa Inggris seputar tourism yang diharapkan dapat membuat para wisatawan lebih memahami budaya local dan dapat memberikan pengalaman positif kepada turis (visitors) dan juga memberikan manfaat dan keberdayaan masyarakat lokal dimana dalam hal ini masyarakat sebagai subyek ekowisata.
Diharapkan dengan selesainya pelaksanaan program KKN ini, dapat membantu desa sebagai daerah tujuan wisata yang dapat menarik minat wisatawan sebagai destinasi ekowisata :
1. Something to see, tersedianya obyek dan daya tarik khusus sebagai hiburan bagi pengunjung.
2. Something to do, tersedianya fasilitas sebagai penunjang bagi pengunjung untuk dapat melakukan aktivitas yang beragam dan dapat tinggal lebih lama.
3. Something to buy, artinya tersedianya fasilitas untuk berbelanja, seperti kerajinan daerah setempat atau makanan sebagai buah tangan, ungkap Chelsea mengakiri.
#relis/Buya
No comments:
Post a Comment