Buku Kinantan Melintas Zaman, Sejarah Kebun Binatang Bukittinggi yang ditulis Irwan Setiawan berupaya menggambarkan bagaimana jalan sejarah kota dan beriringan dengan kebun binatang ini.
Irwan menyampaikan pada media wawasan. Com, Jumat (7/7/2023), deskripsi singkat isi buku "Diawali dengan membahas kurai, masyarakatnya, keadaan sosial, ekonomi. Dilanjutkan dengan dinamika kota Bukittinggi dimasa pemerintah kolonial Belanda. Masa itu dibangun pula fasilitas-fasilitas penting untuk sebuah kota. Pasar, barak militer, penjara, sekolah, dan lain-lain, Terangnya.
Selain pemajuan di bidang fasilitas umum, kolonial juga mengembangkan sarana wisata/hiburan. Berawal dari kebun bunga, terus dikembangkan menjadi kebun binatang "Fordekocksche Dieren Park", yang terwakili pula oleh perkembangan politik pemerintahan di setiap masanya.
Kebun Binatang Bukittinggi, mengalami fase sulit di zaman Jepang, awal kemerdekaan. Dan kemudian terus bergerak maju dan makin berkembang sampai sekarang. Bahkan saat ini Kebun Binatang Bukittinggi telah memberi andil bagi pembangunan kota wisata ".
Proses dalam penulisan dan penerbitan buku Kinantan Melintas Zaman tak lepas dari support Drs. Nofrizal Usra, M.Pd anggota DPRD Kota Bukittinggi. "Dukungan untuk dunia pendidikan harus diwujudkan secara nyata. Apalagi usaha untuk pengenalan nilai sejarah, adat dan budaya bagi siswa-siswi di Bukittinggi. Kota kita adalah kota yang kaya akan berbagai peristiwa sejarah baik berskala lokal maupun nasional dan hal itu perlu dikenalkan pada generasi muda. Kami juga mendorong dunia literasi Bukittinggi untuk terus bergerak dan berkarya". Tutur Nofrizal Usra yang akrab disapa Pak Cai.
Tahun ini Kebun Binatang Bukittinggi, atau Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan telah memasuki usia ke 94, teriring harapan kemajuan untuk objek wisata yang mendukung PAD kota Bukittinggi. Semoga makin berkembang dan berjaya. Memberi kenyamanan bagi pengunjung, menjadi wahana edukasi dan rekreasi yang makin maju. # fjr
No comments:
Post a Comment