Breaking

Saturday, July 22, 2023

MGMP, AGSI Sumatera Barat dan Departemen Sejarah UNP Adakan Semwork


MWawasan, Padang (SUMBAR)~ Sejarah adalah mata pelajaran yang mendapat angin segar dalam penerapan kurikulum merdeka. Mata pelajaran ini mendapat jam dan porsi yang lebih dibanding sebelumnya. Namun ada kegamangan para guru sejarah Sumatera Barat, karena kajian sejarah lokal masih minim tergambar pada buku-buku paket yang ada.  Untuk itu MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sejarah Sumatera Barat, AGSI Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Sumatera Barat dan Departemen Sejarah FIS UNP adakan acara (Semwork) seminar dan workshop. Berlokasi di Aula Fakultas Ilmu Sosial,sabtu (22/7/2023). Dengan mengangkat tema "Peluang dan Tantangan Mengangkat Sejarah Lokal Berskala Nasional dalam IKM". 

Acara dihadiri oleh Prof. Dr. Siti Fatimah, M.Hum, M.Pd dekan Fakultas Ilmu Sosial. Dr. Rusdi, M.Hum Ketua Departemen Sejarah, UNP. 

Dalam pembukaan acara Prof. Siti menyampaikan bahwa "Dalam mengajar sejarah guru harus jago dalam menyampaikan sejarah bangsa, kaya akan referensi. Kajian sejarahnya kemudian diperkaya dengan tulisan sastra. Makin kaya kita akan fakta sejarah, tokoh dan kejadian penting di Sumatera Barat. Maka itu akan lebih baik. Dan hal semacam ini harus ditampilkan, disampaikan pada siswa kita".

Sebagai pemateri diawal seminar adalah Khairul Jasmi, S.Pd, MM yang mengupas : Perempuan Minang dalam Sejarah Bangsa. KJ menyampaikan bahwa "Perempuan Minang punya banyak nama yang bisa kita tampilkan dalam kajian sejarah lokal yang berskala nasional. Sebut saja Sarifah Nawawi perempuan pertama yang bersekolah di sekolah modern (Sekolah Raja) Fort de Kock. Ada Siti Manggopoh perempuan yang berjuang dengan senjata melawan Belanda menewaskan 51 orang pasukan Belanda. Ada tokoh pers nasional Ruhana Kuddus, Siti Noerma, Siti Djatiah,  dengan koran Sunting Melayu. Rahmah El Yunusiah pendiri Sumatera Thawalib, sekolah khusus perempuan pertama di dunia".

Pemateri kedua Dr. Aisyah, M.Pd mengulas. "Capaian pembelajaran sejarah sedang dalam proses revisi dan evaluasi. Masih ada peluang perbaikan. Kita berharap CP sejarah yang lebih mudah dipahami dan membumi. Tapi sebelum keluar informasi resmi maka pakai CP yang ada terlebih dahulu. Sembari kita coba membuat dan menyajikan materi ajar yang diperkaya sejarah lokal".

Dan materi terakhir Drs. Iryasman, M.Pd menyajikan materi tentang IKM. Ia menjelaskan bagaimana Kurikulum merdeka adalah peluang bagi kita untuk mengembangkan dan memunculkan sejarah lokal. Masing-masing kota dan kabupaten harus membuat bahan sejarah daerahnya. Kita buat tulisan-tulisan singkat tentang hal penting di daerah kita. Nanti kita akan coba koordinir dan jadikan satu buku pengayaan sejarah lokal. Sajikan itu di kelas-kelas kita sehingga materi sejarah lokal makin dikenal. 

Martaliza, S.Pd ketua MGMP dan AGSI Sumatera Barat sebagai ketua pelaksana menyatakan : "Acara ini adalah kegiatan perdana ditahun ajaran 2023/2024. Kita berupaya akan melanjutkan kegiatan ini demi peningkatan pemahaman guru akan kurikulum merdeka," pungkasnya. 

#fjr/ir

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas