MWawasan, Bandung (JABAR)~ Perkuat daya tarik Equator Pasaman Sabar AS bersama OPD terkait "belajar" ke Imah Noong yang merupakan observatorium Astronomi & Planetarium di Kampung Eduwisata Areng No. 31, RT.02 RW.12, Desa Wangunsari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Sabar AS bersama rombongan disambut oleh Hendro pemilik sekaligus pengelola Imah Noong. Dari pantauan rombongan di Imah Noong Sabar AS menceritakan bahwa Imah Noong memiliki keunikan ketika atap Imah tersebut dapat digeser sehingga bagian dalam Imah Noong yang berisi teleskop Bresser bisa digunakan untuk melihat berbagai benda langit. "Unik kreatif, desainya ilmiah dan mengandung banyak ilmu teknologi yang di padukan," ungkap Sabar AS.
Sambil meninjau lokasi Hendro menyampaikan bahwa selain kegiatan pengamatan benda langit, observatorium ini juga menawarkan kegiatan lain dengan memanfaatkan kearifan lokal setempat yang melibatkan petani dan peternak dalam kegiatan eduwisata.
Mengapa Iman Noong apa artinya, pertanyaan yang muncul saat itu, Hendro menjawab "Itu nama lokal," Jawabnya.
Hendro menambahkan Imah Noong memiliki arti dalam Basa Sunda, imah berarti rumah, sedangkan noong berarti mengintip. Secara bahasa Imah Noong berarti rumah tempat “mengintip” berbagai benda langit dengan fasilitas teleskop yang tersedia.
Berbekal pengalaman memandu masyarakat di Observatorium Bosscha sejak 1998, Hendro Setyanto, lulusan Magister Astronomi ITB, mendirikan sebuah observatory di halaman rumahnya dan diberi nama Imah Noong pada 2012.
Pada awalnya ungkap Hendro, observatorium ini layaknya sebuah rumah teropong biasa yang semula hanya digunakan untuk keperluan sendiri, tetapi semakin ke sini fungsinya bertambah menjadi daya tarik orang untuk berkenjung ke Imah Noong.
Pembangunan area observatorium ini dilakukan secara bertahap mulai tahun 2012 hingga tahun 2014 di pekarangan rumah. Kemudian pembangunan dilanjutkan dengan menambahkan sarana Masjid Planetarium yang berfungsi sebagai planetarium sekaligus tempat ibadah yang dapat menampung hingga 40 orang dan bisa digunakan bagi para wisatawan yang berkunjung ke observatorium ini.
Seiring dengan semakin banyaknya pengunjung yang berdatangan dengan adanya Imah Noong ini, Hendro berkeinginan membuat konsep untuk menghadirkan Pariwisata berbasis edukasi yang menggabungkan kawasan sekitar observatorium yaitu, pembibitan sayuran, arena panahan, peternakan kelinci dan peternakan sapi perah yang diharapkan dapat membantu pengembangan perekonomian dan pendidikan khususnya untuk Kampung Areng, Desa Wangunsari Lembang.
Terlihat di Imah Noong beberapa fasilitas seperti Ruang Multimedia & Perpustakaan: Kapasitas 50 orang, Sound System, Infocus, Buku tentang Ilmu Pengetahuan Alam, Buku tentang Agama Islam, Observatorium, Sliding Roof, Teleskop (diameter 70mm & panjang fokus 102mm), Monting CEM60 (motor penggerak teleskop sistem robotik), Kamera Astronomi: CCD, ASI CMOS, DSLR0 Filter Matahari: Netral Density 105 Laptop Astronomi Planetarium & Masjid: Digunakan untuk simulasi alam semesta 180 dengan layar 180 derajat yang sekaligus bisa digunakan sebagai sarana beribadah.Home Stay, Tempat tinggal bersama warga Toilet, Mini Zoo: Terdiri dari berbagai jenis kelinci, burung perkutut, dan Ayam Serama Bio Gas: Tempat pengolahan sampah organik rumahan/limbah dapur dan Peternakan Sapi Perah.
Sabar AS tidak henti-hentinya mengucapkan Masya Allah saat dilihatkan benda-benda di musholatorium nya Imah Noong. " MasyaAllah, MasyaAllah, MasyaAllah," ujarnya.
Begitu banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari keberadaan Imah Noong tersebut, apalagi hal serupa juga ada di garis khatulistiwa Equator Bonjol tentang sangat luar biasa " Luar biasa sekali, bagus itu. Tayangan langit jauh lebih bagus dan lebar." Ungkap Hendro yang dia iyakan Sabar AS dan seluruh rombongan.
Mudah- mudahan Allah permudah media pendidikan astronomi dan edukasi wisata ini bisa dibangun di Pasaman ke depan. " Mudah- mudahan kita bisa bangun, kepada OPD terkait agar ditindaklanjuti" ungkap Sabar AS.
#Men/Abdi
No comments:
Post a Comment