MWawasan, Pelalawan (RIAU)~ Sebagai orang yang sudah lama menjadi bagian dari lembaga legislatif, H Zukri SE faham betul bagaimana amanat pasal 34 Undang Undang Dasar 1945 yang sejatinya harus di implementasikan oleh seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Amanat undang undang itu, yang menegaskan bahwa menyatakan bahwa negara bertanggung jawab untuk memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar. Pasal ini merupakan bagian dari kesejahteraan sosial untuk menyelamatkan masyarakat miskin dari kerentanan dampak sosial.
Tersebab itu, sejak diambil sumpah menjadi orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan, menjadi pemimpin eksekutif di negeri seiya sekata, H Zukri menunjukkan sikap dan kecintaannya pada kaum papa yang tak berpunya, anak yatim yang tak berayah yang membutuhkan kehadiran pemerintah di setiap nadi kehidupan mereka.
"Semangat tolong menolong, menyantuni anak yatim dan fakir miskin harus selalu kita hidupkan dalam bermasyarakat, Pemerintah Kabupaten Pelalawan di masa jabatan H Zukri sebagai Bupati, jangan sampai ada orang orang miskin yang tidak bisa makan, jangan sampai ada anak yatim yang tidak bisa sekolah, jangan sampai ada masyarakat Pelalawan yang tidal berobat karena tidak punya uang, tidak boleh ada peristiwa seperti itu, Pemerintah harus hadir untuk membantu, Ketua RT, ketua RW, Kades dan Lurah harus tau betul kondisi masyarakat nya, laporan jika ada membutuhkan bantuan," kata Bupati H Zukri di suatu kesempatan.
Tak hanya berempati pada orang miskin dan anak yatim, masa depan generasi penerus Melayu Pelalawan juga menjadi perhatian suami dari legislator Riau Sella Pitaloka ini, Magrib mengaji dihidupkan kembali, tujuannya untuk menanyakan nilai nilai Islami dalam diri anak anak Pelalawan.
"Saya melihat, pak Bupati Haji Zukri ini memiliki kepekaan yang sangat tinggi pada kehidupan masyarakat yang membutuhkan, kepada anak anak yatim dan kepada perkembangan generasi emas Pelalawan kelak, magrib mengaji merupakan upaya membangkitkan batang terandam, budaya lokal yang mendidik mental Islami generasi muda,"kata tokoh muda Pelalawan, Fikri Ariyanto SH, MH, Selasa (24/9/2024).
Perhatian yang demikian tidak datang dari seorang pemimpin dengan sendirinya, melainkan sudah tertanam dalam sanubari dan rasa empati yang besar terhadap sesama ciptaan Allah SWT. tersebab itu, Fikri memandang, upaya upaya yang dilakukan oleh Bupati Zukri benar benar datang dari hatinya.
"Kalau berbicara program pemerintah, dari dulu memang sudah ada, menyantuni anak yatim di setiap ramadhan, pejabat kita dan pemimpin kita selalu datang untuk membagikan amplop dan bingkisan, begitu juga santunan ke orang orang yang berada di garis kemiskinan, kita akui ada itu, tapi intensitasnya seperti apa, di zaman pak Zukri ini yang beda," lanjutnya.
Kepedulian terhadap anak yatim dan fakir miskin di galakkan secara masif, disetiap kesempatan dan di setiap kegiatan resmi pemerintah daerah.
"Dalam setiap kegiatan pak bupati, apakah itu kegiatan nya dinas kesehatan, dinas pendidikan, dinas koperasi atau kegiatan dinas dinas lain, pak bupati tidak berhenti berpesan untuk meningkatkan kepedulian kepada masyarakat miskin dan anak yatim, itu komitmen hati beliau," tegas Fikri.
Pun begitu dengan kegiatan Magrib mengaji, betapaun sibuknya aktifitas mantan Wakil Ketua DPRD Riau ini, ketika ia berada di tanah Melayu Pelalawan ini berkeliling kampung, menyambangi banyak masjid untuk untuk menggalakkan magrib mengaji.
"Saya lihat, pak bupati tidak kenal lelah berkeliling ke masjid masjid di desa desa di Kabupaten Pelalawan ini, untuk membangkitkan batang terandam, membudayakan kembali magrib mengaji. Biaya masyarakat Pelalalwan dulu, yang selalu mengaji selepas magrib," imbuhnya.
Fikri ingin menjawab selentingan di masyarakat bahwa magrib mengaji bukan barang baru bagi pemerintahan Kabupaten Pelalalwan, bupati sebelumnya juga sudah melakukan hal yang sama. Baginya itulah nilai plus H Zukri ini, jika program itu bagus ia akan lanjutkan bahkan lebih masif dan berkelanjutan.
"Biasanya orang kita dalam melaksanakan program itu hangat hangat taik ayam, sebentar dilaksanakan kemudian hilang tanpa bekas, pak Zukri konsisten dengan 3 program sosial itu, fakir mskin, anak yatim, pengobatan gratis dan magrib mengaji itu benar benar menjadi pasionnya H Zukri," bebernya.
"Kenapa saya sebut pasion, karena ia melakukan itu semua karena berasal dari panggilan hati beliau, dan beliau enjoy dan menikmati dari rasa cinta atas sesama itu," pungkas pria bergelar magister hukum ini.
#Dien Puga
No comments:
Post a Comment