Breaking

Monday, March 31, 2025

Jelang Idul Fitri, Tradisi Pemotongan Adat Menjadi Warisan Budaya Dan Wisata Religi dii Padang Pariaman

MWawasan, Padang Pariaman (SUMBAR)~ Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kecamatan Sungai Limau bersama masyarakat Kecamatan Sungai Limau kembali menggelar tradisi Pemotongan Adat, yaitu penyembelihan sapi dan kerbau yang diselenggarakan di Pasar Sungai Limau. 

Padang Pariaman merupakan Kabupaten yang kental dengan ajaran Islam, banyak sekali tradisi yang menjadi wisata religi bagi masyarakat lokal yang selalu dilestarikan secara turun temurun. 

Idulfitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam yang identik dengan kebersamaan dan silaturahmi bersama keluarga serta sanak saudara. Sebagai bagian dari persiapan menyambut hari raya, masyarakat sudah terbiasa membeli daging untuk kebutuhan konsumsi keluarga. Oleh karena itu, Pemotongan Adat menjadi momen penting yang tidak hanya berkaitan dengan penyediaan daging, tetapi juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antar warga.

Bagi masyarakat Sungai Limau, Pemotongan Adat bukan sekadar penyembelihan hewan, tetapi sebuah budaya turun-temurun yang diwariskan oleh para leluhur. Tradisi ini menjadi sarana berkumpul bagi masyarakat, baik yang berada di kampung maupun yang merantau, mempererat hubungan antara sesama warga dan tokoh adat.

Acara ini dihadiri oleh Camat Sungai Limau, Darwanis, S.E., serta sejumlah tokoh masyarakat, alim ulama, dan Datuk/Penghulu kampung. Ketua Panitia Pemotongan Adat, Try Yulvaindra, S.Pd. (Hen Pa In), berharap agar kegiatan ini dapat berjalan meriah dan menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat setempat.

Ketua KAN Sungai Limau, Amirzuir Dt. Tan Sati, beserta jajaran juga turut hadir dan menyaksikan langsung proses pemotongan hewan, mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga pelaksanaan penyembelihan yang dilakukan oleh ulama berkompeten sesuai syariat Islam.

Camat Sungai Limau menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki dampak positif bagi masyarakat karena tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan daging menjelang hari raya. “Kegiatan ini adalah warisan budaya dari nenek moyang kita, maka dari itu para tokoh masyarakat, alim ulama, dan pemuda bersama-sama mendukung penuh acara ini,” ujarnya.

Pada tahun ini, target pemotongan hewan di wilayah Pasar Sungai Limau mencapai 20 ekor sapi dan kerbau. Panitia memastikan bahwa semua hewan yang akan disembelih dalam kondisi sehat dan penyembelihannya dilakukan sesuai dengan syariat Islam serta disaksikan oleh Datuk/Penghulu kampung.

Dari segi ekonomi, harga daging saat ini berkisar antara Rp150.000 hingga Rp170.000 per kilogram. Ketua KAN menambahkan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk menjaga tali silaturahmi antar Niniak Mamak/Datuak di dalam nagari serta mempererat hubungan dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Tradisi Pemotongan Adat di Sungai Limau menjadi bukti nyata bahwa budaya dan kearifan lokal tetap dijaga dan dilestarikan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan tradisi ini terus berlanjut dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Sungai Limau dalam menyambut Idul fitri setiap tahunnya.

#AL/CAN

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas