MWawasan, Semarang (JATENG)~ Sungguh sangat memperihatinkan nasib yang di alami Paiman warga Kelurahan Simongan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
Paiman, seorang warga Kelurahan Simongan, Semarang Barat, mengajukan protes atas pemalsuan data kematian/dinonaktifkan yang dilakukan oleh pihak kelurahan dan kecamatan.
Menurut Paiman kepada wartawan, Jum'at (21/03/2025), data kematian/dinonaktifkan yang dikeluarkan oleh pihak kelurahan dan kecamatan menyatakan bahwa ia telah meninggal, padahal ia masih hidup.
Paiman menyatakan bahwa pemalsuan data kematian/di nonaktifkan ini terkait dengan masalah warisan. "Saya masih hidup, tapi data kematian saya dikeluarkan karena ada hubungan dengan masalah warisan," kata Paiman.
Paiman juga menyatakan bahwa ia tidak terima dengan pemalsuan data kematian/di nonaktifkan ini dan akan melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib. "Saya tidak terima dengan pemalsuan data kematian ini dan akan melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib," kata Paiman.
Paiman juga meminta agar pihak kelurahan dan kecamatan Semarang Barat menjelaskan alasan pemalsuan data kematian/di nonaktifkan ini.
"Saya minta penjelasan dari pihak kelurahan dan kecamatan tentang alasan pemalsuan data kematian ini," kata Paiman.
Kasus pemalsuan data kematian ini telah menimbulkan kecurigaan di kalangan warga Kelurahan Simongan.
Mereka meminta agar pihak berwajib segera menindaklanjuti kasus ini dan memberikan kejelasan tentang pemalsuan data kematian/nonaktif yang dilakukan oleh pihak kelurahan dan kecamatan Semarang barat, dan saya akan mengungkap persekongkolan terkait pemalsuan data kematian tersebut dan siapa yg berperan dalam permasalahan ini. Tutur Paiman
Kasus pemalsuan data kematian/nonaktif warga Simongan di duga dilakukan Kelurahan Simongan, dan Dinas terkait hingga Dispendukcapil.
" Setelah kemarin awak media konfirmasi kepada Lurah Simongan mengatakan, bahwa lurah tidak mengetahui hal tersebut kata lurah Simongan. "
Namun aneh data bisa di nonaktifkan dari dukcapil,sehingga kurang lebih hampir 2 tahun data saya sudah tidak bisa di akses lagi setelah saya bersurat ke dukcapil baru diaktifkan lagi , saya tidak mengetahui peran siapa ini semua, untuk itu bisa menjadi pelajaran penting bagi warga Simongan lanjut paiman
Yang menjadikan sangat miris adalah Dukcapil kota Semarang bisa seenaknya menonaktifkan biodata KTP seseorang, diduga ada banyak permainan di dalamnya dan bisa jadi korban bukan hanya paiman.
Drs. Yudi Hardianto Wibowo selaku Kepala Dinas Dispendukcapil Kota Semarang, saat di klarifikasi menyampaikan, akan menindaklanjuti aduan ini karena berkeyakinan bahwa jika data seseorang bisa nonaktif pasti ada yang memohonkan, " Kita akan cari tau siapa yang mengusulkan data tersebut. " Singkatnya melalui sambungan telepon whatsapp.
Paiman berharap pihak berwajib segera menindak lanjuti laporan saya karena itu adalah suatu mafia besar yang ada di bumi Indonesia ini dan agar semua bisa terungkap.
Kasus ini jadi perhatian serius dan menjadi sorotan publik khususnya di Wilayah Kota Semarang. Masyarakat berharap tindakan nyata dari pihak berwenang dan Dinas terkait untuk mengusut tuntas permasalahan ini karena dapat merusak citra Kota Semarang terkait pelayanan kepada masyarakat.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan pulih dan citra Kota Semarang sebagai Kota pelayan publik yang baik dapat terjaga.
#Angger/Team
No comments:
Post a Comment